Festival Njujug Tajug bertemakan mengembalikan tradisi Tajug. Yang dimana leluhur Cirebon Yakni Syekh Sunan Gunung Jati menitipkan kepada umatnya Tajug lan Fakir Miskin.
Tajug adalah tempat orang Cirebon menunaikan ibadah sholat dan mengaji yang dalam bahasa Indonesia Tajug adalah Musholla.
Dalam acara tersebut yang dihadiri oleh pengurus PBNU Kabupaten Cirebon, Camat Plumbon , Kuwu Desa Kedungsana, diiring musik hadroh dan tarian ronggeng bugis dari Tajug menuju tempat lokasi acara yanng bertempat di balai desa.
Dalam sambutannya Camat Kecamatan Plumbon , Mohamad Fery Afrudin,S.STP mengakatakan bahwa
"Wali kita pada zaman dahulu menyebarkan ajaran agama Islam melalui adat dan budaya lalu dikumpulkan di Tajug untuk belajar Sholat dan Mengaji, di Kec.Plumbon khususnya Ds.Kedungsana ini mempunyai slogan tersendiri yaitu Kedungsana Unik dan Indah. Tahun kemarin sudah mengadakan festival adat dan budaya yakni Gong Renteng dua kali"ujarnya
"Festival Njujug Tajug ini sesuai dengan program Bapak Bupati Cirebon dan Pemda Kab.Cirebon tentang Adat dan Budaya. Melalui Festival Budaya Njujug Tajug ini mari kita lestarikan adat ke Tajug karena Pemerintah Kabupaten Cirebon juga sudah mencanangkan Program Gemar Mengaji" lanjutnya
Festival ini bertujuan agar pemuda-pemudi Cirebon khususnya di Desa Kedungsana lebih mencintai dan melestarikan adat dan budaya cerbonan
"Banyak pemuda-pemudi sekarang tidak tahu adat dan budaya, dengan diselenggarakannya festival ini diharapkan pemuda-pemuda dapat melestarikan adat dan budaya cerbonan agar tidak terjerumus kedalam perilaku radikalisme." Ujar Rohman (Panitia)
"Ini juga merupakan warisan leluhur Cirebon, Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yakni Titip Tajug Lan Fakir Miskin, maka kita harus melestarikan budaya ibadah ke tajug yang disebut Njujug Tajug" Lanjutnya